Rabu, 30 September 2015

KOTA IJO ABANG


KOTA JOMBANG 

Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.[4] Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalahTebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso). Dan yang menjadikan ciri khas kota jombang yaitu PONDOK PESANTREN.



CIRI KHAS

Ciri khas

Ciri khas kebudayaan masyarakat Jombang tercermin dalam adat-istiadat bahasa dialek dan kesenian mereka.

Adat-istiadat orang Jombang begitu nampak dalam kehidupan masyarakat luar kota, karena masyarakat kota merupakan masyarakat yang sangat sulit untuk dipilah-pilahkan karena percampuran lingkungan heterogen dan pribumi sudah berbaur seiring dengan berkembangnya pola kehidupan jamannya. Namun jika kita memandang lingkungan di daerah luar perkotaan, dapat kita ketahui bahwa masyarakat Jombang merupakan manivestasi budaya masyarakat multi kultural.

Seperti budaya masyarakat didaerah Kecamatan Ngoro, Bareng, Mojowarno, Wonosalam, Jogoroto, Mojoagung, Sumobito, Kesamben secara umum memiliki latar belakang bahasc dialek dan adat-istiadat etnis Jawa Timuran asli/budaya “arek” hal ini ditandai dengan logat bicara yang berciri dengan menggunakan ucapan akhiran …se maupun …tah; contoh: ya’apa se, nang endi se, babah se. iya tah. age tah, wis mari tah dan sebagainya. Kemudian tercermin pada penekanan ucapan kata sifat biasa dipanjangkan, misalnya: adoh menjadi u…adoh. gedhe menjadi gu…edhe, apik menjadi u…apik, ireng menjadi u…irengdan sebagainya.

MAKANAN KHAS

NASI KIKIL MOJOSONGO

Kikil yaitu lauk berasal dari kaki sapi / kambing yang dibakar kemudian dimasak bumbu santan. Sedangkan "kekel", dalam bahasa Jawa artinya mentertawakan sesuatu (tertawa) sampai terpingkal-pingkal.

Tapi bagi orang Jombang, menyebut kikil dengan kekel maknanya sama saja. Ada yang bilang nasi kikil, sebagian lainnya mengatakan "sego kekel", wuareq bluenek uenak (kenyang, kental, nikmat). Ingin yang khas jombang Coba datang ke kawasan Sego Kekel Mojosongo. Berderet-deret para penjual sego kekel di sepanjang pinggir jalan raya Mojosong pejabat. Mulai kuli sampai berdasi. Kawasan sego kekel Mojosongo ramai pada malam hari. Banyak juga disinggahi pendatang dari luar jombang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar